Dulu, tapi,harapan

Dulu...
Tidaklah hujan turun #saat pagi tar bersinar
Tidaklah burung berkicau#saat pepohonan tak rindang
Tidaklah angin berhembus#saat ombak menghempas kencang
Tidaklah bulan menyinari#saat matahari terpejam
Tapi...
Saat jejak itu menghadapku
Saat bayangan itu mengikutiku
Sekarang...
Bunga bermekaran dalam warna dipucuk dahan
Embun mengaliri batang untuk tujuan
Bulan tersenyum karna dirimu datang
Sehingga matahari terbit menuju keindahan
Semogga...
Hujan rintik di malam hari
Semogga menjadi sebuah keharmonisan yang tersampaikan
#abis belajar balagoh#bab#husnu ta'lil#hihi

Terhenti

Suasana yang indah di pagi hari
Ku berjalan menusuri indahnya mentari
Angin yang mengehembusi sang sanubari
Terasa indah bagai suasanan yang tak akan terganti
Hanya alamlah yang menghiasi
Warna hijau yang bergoyang mengadamkan hati
Saat kau langkahkan kakimu ke duniaku ini
Bunga dalam bayangan itu bermekaran
Di hiasi warna indah sang pelangi
Jejak demi jejak yang kau tapakan
Apakah di ujung kau akan berhenti
Atau menemani di smpai akhir hidup ini
Apakah kau akan berlari dan berlari
Meninggalkanku sendiri dalam sepi
Apakah aku harus mengejar dan tertusuk duri
Sehingga melukai selauru jiwa ini
Apakah aku merendam keindahan ini
Sampai semuanya akan terbukti
Agar sakitnya duri tak menyakiti ke relung hati

Sebuah kegelisahan

"Setangkai padi"
Aku hanyalah setangkai padi
Cukuplah rendah tak berharga
Saat satu tangan merawatku dengan kasih sayang
AKu hanya bisa tersenyum
dan bertahan tumbuh
Aku ingin menguning dan harum
Agar kau bangga melihatku
Walau rintangan selalu mengangguku
Ku tetap bertahan menghadapinya
Agar tangn itu tersenyum padaku
Tibalah saatnya tiba
Tangan itu pun mengolahku sepenuh hati
Indah rasanya tapi
Rasanya aku takut kehilanganya
Takut kau meninggalkan ku
dengan padi yang lebih baik kwalitasnya
Yang pernah ku dengar dulu
Saat ku menjadi batang padi