buku pelangi

jam berdetang sekali 

perih berkali kali

sudah ku tahan dengan keras

tapi rindu bunga kecil itu

seakan berjuang tumbuh 

dicelah sempit batu batu cadas

ku sajakan padamu

lampu lampu jalan yang meredup

demi maling maling kecil yang melarikan diri

mungkin esok kau akan 

akan kehilangan sepimu

sudahlah ...

tutuplah...

rapatkanlah...

sudah simpanlah buku dan pulpenmu dahulu

gariskanlah dan coretlah dengan tinta yang baru

walaupun ada secercah goresan 

di bibir kertas putih itu

biarlah fatamorgananya mengalir

disetiap aktivitasmu

hanya waktu yang menjawab

sampai allah turunkan bidadaranya tuk mu

antara tafsir dan puisi akan ku pilih puisi

biarlah mengabstrakan semuanya

bagai samudra yang terbetang luas

hanya pilihan tuhan yang sanggup memaknainya

janji manusiawi

janji suatu pengharapan yang akan diakhiri luka

janji dalam kenangan

indah memang amatlah indah

sakit memanglah sakit

tapi itulah pelangi kehidupan

saat ombak menerpa kencang

tak tau berlari kemana

seakan tak ada arah

semua serba terombang ambing

menanam tapi tak menghasilkan

padahal matahari sudah menyinari

bunga-bungapun sudah bermekaran

tapi apalah daya

bukan keinginan tapi kebutuhan

kehidupan manusia hanya dengan keyakinan

yakin...yakin...yakin

pencipta tak akan melewati batas

sabar...sabar...sabar

suatu saat kau akan tersenyum 

dan menjadi berharga

cinta karna allah

cinta karna allah
kenapa rasa ini yang haram belum bisa ku hapus??
bagai racun yang telah menyebar dibenaku
kenapa rasa rindu yang murka ini tetap ku pertahankan ??
sulit dan tak terucap idaha tapi tersakiti
ya allah
bantulah.....bantulah 
bantulah ku bangun dan tegak 
selayaknya bangunan yang kokoh 
agar aku bisa ,enghapu segalanya 
matahari, pelangi,bintang semua masih tergambar jelas
bantulah ragaku agar mampu menghapus segala kerinduan padanya
ya robb
aku bukanlah sosok bunda tercinta saidah khodijah
mungkin lebih baik aku mendatangi dirinya
sakit amatlah sakit
relung dan samudra pun menjadi perumpamaanya
dalam ya amatlah dalam
tak mungkin air yang sudah ku pertahankan jernih
menjadi keruh karna kejujuran yang ku pikir murka ini
aku tetap yakin pada robb yang maha pencinta
andai aku sekeras fatimah 
mungkin aku tetap memilihmu
terkunci dalam seakan kepastian
yaitu tetap mencintainya 
walau sakit ini terus menyerang
aku hanyalah wanita biasa yang hidup pada kegelapan cinta
aku hanyalah wanita yang terlahir untuk halalku
mutiara-mutiara agamamu telah mengajariku robb
dan itu harus ku pertahankan
pencipta sudah mengariskan semuanya 
indah, sedih,itulah warna
sekarang aku hanya bisa menatapmu dalam kejauhan 
hanya doa yang akan ku persembahkan untuk mu
semogga kau menjadi yang terbaik 

cinta dalam diam

cinta dalam diam
kekecewaanku dalam diam 
apalah arti semua ini
cintaku dalam diam
apalah arti semua ini
kau tak mengerti,  apa aku yang tak mengerti
ku hanya mengolah semua ini dijalan pecipta
mengapa tersiksa seperti ini
dunia ini amatlah indah
pelangipun sering menghiasi bumi
tapi hiasan manusiawi tak seperti
pelangi yang menghiasi bumi
terlalu sakit ku merasakanya
apakah semua ini
semuanya dalam diam
hanya bait-bait puisilah yang mengabstrakan
hanya bait-bait puisilah yang terlintas
tak dengan kata hanya dengan syair
puisi menyimpan teka teki pada kata yang tak sempurna 
tapi rahasia
demikian mempesona meliputinya
tak tau sadarkah ku merasakanya
indah dan tersenyum
tertawa ku memikirkanya
logika terus berputar
dan anginpun selalu berhembus
harusnya aku senang
biarlah pedihku menyenangkan
aku masih bersamamu robb
aku akan tunduk dengan apa perintahmu
aku yakin kau mempersiapkan lembaran yang indah
ini akan menjadi warna hidup yang amat berarti
amat berarti bagiku

apalah arti semua ini

 

kebingungan semata

pribumi yang simbai

bergejolak didih ilmu 

duhai sineas berilah alur

bak sinansari menunggu sinarnya

dan terbitnya

semogga sir ini menjadi sisalak

wahai siti aku menyiuk

siur ini dalam logika

suar-suar ilmumu iri ku sangat

tawa mengheningkan logika.

emosi duniawi

pasir putih itu terombang ambing
dengan terpaan ombak
tak tau sampai kapan akan begitu
seperti menulusuri samudra dan relung
dalam ya amatlah dalam
tapi apalah daya biarlah derasnya air membawanya
lihatlah bayangan matahari di kolam itu
seakan ia menunjukan keinginan
ikutilah....
walau terpaan semakin kencang
walau terhempas tak terarah
ikutilah....
biarlah bayangan itu menuntunmu 
menuju cahaya indah 
ikutilah...
sebelum kebahagian itu terbenam
dan menghapus coretan-coretan kenangan indah 
dalam hidupmu

teman syurgaku

teman syurgaku

teman omelan mu adalah sayang mu kepada ku

agar ku bisa memperbaiki hidupku menjadi indah

teman omelanmu adalah sayangmu

walauku suka geram tapi ku ikhlas menerimanya

teman senyum mu adalah kebahagianku 

tak ada kata-kata terindah tuk menggungkapkan arti senyumu

teman kau prantaraku menuju syurga allah swt 

makasih teman kaulah segalanya